Yang Lama Silahkan Pergi, Yang Baru Selamat Datang


Pesan ibu kepada Fatimah

Nak, jika dia ingin pergi tak perlu kau tahan, percuma. sekeras apapun engkau menahannya, suatu saat nanti dia juga pasti akan pergi. Tak perlu kau beri dia alasan dan keyakinan agar dia tetap bertahan denganmu.

Biarlah dia memilih jalannya sendiri dengan keputusannya, engkau pun harus puna keputusan untuk segera melupakannya dan menata hati kembali untuk lelaki lain

Lebih baik engkau merasa kehilangan saat ini daripada nanti. Karna setelah rasa kehilangan saat ini pergi,  engkau masih bisa cari pengganti, tapi mungkin esok jika engkau telah berkeluarga sudah tak bisa. Engkau masih muda nak, masih panjang jalan cerita hidupmu. Masih banyak lelaki yang antri tuk meminangmu

Coba lihatlah disekeliling kita, berapa banyak janda yang akhirnya  lebih memilih hidup sendiri tanpa laki-laki hingga akhir hayatnya karna mungkin terlampau sakit hingga dipikiran mereka tertanam prasangka bahwa semua lelaki itu sama. Semua lelaki itu buaya, semua lelaki itu pembohong, semua lelaki itu pemberi harapan palsu. Engkau tidak mau seperti itu kan nak?

Ibu gak mau nanti engkau mengalami nasib yang sama seperti mereka...
ibu sayang padamu Fatimah.

Kelak engkau nanti juga akan mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi padamu, justrru engkau akan menysukurinya bahkan berterimah kasih pada orang yang telah menyakitimu ketika engkau telah dipertemukan dengan orang yang lebih baik. Karna jika bukan karna dia telah menyakitimu, hatimu takkan pernah terbuka untuk orang lain, orang yang jauh lebih baik dari dia

Tidak semua lelaki itu sama, tidak semua lelaki itu buaya, tidak semua lelaki itu pembohong ataupun pemberi harapan palsu meskipun sebagian besar dari mereka itu seperti itu, namun masih ada sekian persen meski sedikit yang tidak seperti itu.

Lihatlah Ayahmu, dia tidak seperti itu kan ?

Nak, Allah sayang padamu percaya  dan yakini itu

0 Response to "Yang Lama Silahkan Pergi, Yang Baru Selamat Datang"

Post a Comment